Pola pikir seseorang - akan menentukan cara orang melihat dunia, cara orang memandang kehidupannya, cara memandang setiap peristiwa yang dialaminya. Terhadap satu peristiwa yang sama, bisa saja orang mengambil sikap yang amat berbeda. Mengalami penderitaan bisa menjadikan seseorang termotivasi, mau bangkit, terbakar semangatnya, mengalahkan penderitaan, dan menghasilkan sukses luar biasa. Sebaliknya penderitaan juga bisa membuat orang putus asa serta membiarkan dirinya dihancurkan olehnya.
Pada dasarnya pola pikir (mindset) terbagi dalam dua pola yaitu fixed mindset atau mindset tetap dan growth mind set atau mindset berkembang. Orang yang berpola pikir fixed mindset, biasanya hanya mengarahkan diri pada bakat atau kemampuan yang sudah ada saja, sedang orang yang memiliki growth mindset suka mengembangkan apa yang sudah ada, senang mencari tantangan baru, mau menjalaninya dan selalu mampu menghadapi masalah.
Ciri-ciri yang paling penting dari orang yang ber growth mindset adalah suka dengan upaya, penuh kreativitas, kerja keras, dan anthusias. Orang dengan mindset berkembang mempunyai pemahaman, bahwa segala bakat atau talenta, kecerdasan, dan kapasitas yang dimiliki itu adalah sesuatu yang bukan given, tetapi bisa diperoleh melalui berbagai upaya tertentu. Mereka itu menjalani kehidupan dengan memanfaatkan peluang dan tantangan untuk berkembang mencapai kesuksesan.
Sayang - tidak semua orang mau menggunakan pola pikir growth mindset, sehingga banyak orang yang terpaksa larut di dalam krisis, mudah menyerah, putus asa, dan jauh dari keberhasilan. Ketika orang menghadapi krisis yang hebat, mengalami penderitaan, ada yang menjadi frustasi, stress berat, bahkan sampai bunuh diri, karena tidak mampu menghadapi masalah.
Manakala orang mengalami keadaan seperti ini, maka yang paling awal yang harus dilakukan adalah membenahi cara berpikirnya. Realitas ini mesti dihadapi dengan pola pikir yang baru yaitu growth mindset, agar kita tegar dan keluar dari krisis menuju sukses. Dalam hal ini - ingatlah bahwa kegagalan adalah benih-benih kesuksesan Anda yang paling mulia. “Remember that your failures are the seeds of your most glorious successes”.
Keberhasilan hendaklah dimaknai sebagai “berusaha dengan lebih baik”, dan kegagalan dimaknai sebagai “kurangnya ketrampilan dan pengalaman”. Karena itu kegagalan perlu diresponi dengan sebuah upaya untuk bekerja lebih keras, lebih tekun, dan bersemangat.
Sebagaimana dikatakan oleh Maxwell Maltz, seorang dokter bedah plastik, motivator, penulis Amerika. "Berdirilah sampai dengan krisis. Jangan biarkan mereka melemparkan Anda! Berjuang untuk tetap tenang ... bahkan mengatasi krisis sepenuhnya dan mengubahnya menjadi kesempatan. Menolak untuk melepaskan citra diri Anda. Tidak peduli apa yang terjadi, Anda harus menjaga pendapat baik dari diri Anda sendiri. Tidak peduli apa yang terjadi, Anda harus memegang keberhasilan di masa lalu dalam imajinasi Anda, siap untuk menampilkan gambar bergerak di layar pikiran Anda. Tidak peduli apa yang terjadi, tidak peduli apa yang kau kalah, tidak peduli apa kegagalan Anda harus bertahan, anda harus tetap percaya pada diri sendiri. Kemudian Anda dapat berdiri untuk krisis, dengan tenang dan keberanian, menolak goyah; maka Anda tidak akan jatuh melalui lantai. Anda akan dapat mendukung diri Anda sendiri. "
Sebuah survey Gallup tentang “Karakter Orang-orang Sukses di Amerika” menjelaskan bahwa hampir semua orang yang berhasil, berkualitas dan berkembang kehidupannya, adalah mereka yang memiliki mindset berkembang, seperti: kerja keras, tujuan yang jelas, hasrat belajar yang tinggi, tidak pernah berhenti belajar pada satu bidang tetapi selalu mencoba bidang lain, menghargai kemampuan pengembangan logika, serta terus berusaha untuk berubah dan berkembang.
Hidup yang berkualitas dan berkembang bisa dicapai karena mindset yang benar, dan yang sudah mendarahdaging, menjelma dalam karakter, kebiasaan, sikap dan perilaku di dalam diri orang-orang sukses*****
