Tidak ada di dunia ini yang lebih kekal daripada ….. perubahan. Karena itu orang harus dapat mensiasati perubahan dengan cara yang cerdas. Orang tentu akan semakin tua, semakin merosot kesehatan dan kemampuannya – namun harus bisa menyesuaikan diri secara cepat dengan perubahan, serta dapat menikmati perubahan – tetap merasa sehat dan bahagia!
Di dalam kehidupan ini kita selalu menghadapi perubahan, yang muda kuat, tampan, cantik, berubah menjadi semakin tua renta dan berkeriput. Yang semula bekerja giat dan produktif, pada suatu saat menjadi semakin kurang produktif, lalu menjalani masa pension, serta berbagai perubahan lainnya yang terjadi sepanjang hidup.
Untuk itu diperlukan adanya kemampuan guna mengantisipasi sewaktu terjadi perubahan, dengan senantiasa memperhatikan setiap perubahan. Lalu berupaya untuk menyesuaikan diri secara cepat, mau dan mampu berubah, serta dapat menikmati perubahan. Selanjutnya haruslah selalu siap sedia untuk menghadapi perubahan yang akan terjadi lagi, dan lagi!
Pada saat menghadiri acara syukuran memasuki masa pensiun di rumah seorang yuniorku, saya didaulat untuk memberi sepatah kata sambutan. Waktu itu hadir pula para pegawai yang masih muda, pensiunan dan yang hampir pensiun. Saya teringat akan kisah sekelompok tikus dan kurcaci, di dalam buku yang berjudul “Who Moved My Cheese?” yang ditulis oleh Spencer Johnson. Kisah itu pula yang saya sampaikan pada kesempatan tersebut.
“Alkisah, di Negeri Dongeng, tinggalah sekelompok tikus dan sekelompok kurcaci sebesar tikus yang berpenampilan serta bertingkah laku seperti manusia di dunia ini. Mereka hidup bahagia dan makmur, karena merasa memiliki persediaan makan, sebongkah cheese, ‘keju’ yang sangat besar, yang tersedia di suatu tempat yang pasti.
Tetapi…..kemudian….., mereka terjebak di dalam kenyamanan sehingga tidak menyadari apa yang sedang terjadi. Pada suatu hari, mereka tidak lagi menemukan cheese di tempat itu, Cheese itu telah hilang lenyap.
Kelompok tikus, yang menyadari bahwa situasinya telah berubah, segera memutuskan untuk berubah juga, mereka berusaha menemukan cheese baru. Sedangkan kelompok kurcaci, yang tidak pernah memperhatikan adanya perubahan, tidak siap menghadapi kenyataan itu. ‘Who Moved My Cheese?’ teriaknya.
Para Kurcaci meraung-raung, wajahnya berubah menjadi merah padam. Sementara tikus bergerak cepat, mencari cheese baru, kurcaci hanyalah mengomel, termenung, mengutuk, memprotes. Mereka merasa sangat tertekan, kawatir dan putus asa.
Tetapi ketika mereka memperhatikan semangat tikus, petualangannya, kerja kerasnya, dan kemudian ternyata tikus-tikus berhasil menemukan cheese baru yang lebih baik lagi, kesadaran mereka mulai pulih kembali. Dapat menyesuaikan diri, dan mau berubah, dan menyadari bahwa di luar sana masih banyak cheese baru yang lebih baik, yang akan kita dapatkan, manakala kita bisa mengatasi rasa takut dan dapat menikmati perubahan.
Akhirnya mereka menyadari bahwa perubahan itu tidak selalu berakibat buruk, sebaliknya bisa mengarah ke sesuatu yang lebih baik. “Ternyata ketakutan yang kita biarkan berkembang di dalam pikiran kita, jauh lebih buruk daripada kenyataan sebenarnya!” kata mereka.”
Makna ceritera itu adalah, bahwa dalam hidup ini kita selalu menghadapi perubahan, karena itu orang harus dapat mensiasati perubahan dengan cara yang cerdas. “Cheese” itu melambangkan hal-hal yang diinginkan manusia di dalam hidupnya, bisa berupa pekerjaan yang baik, hubungan yang harmonis, harta, benda, kesehatan, ketenangan batin, etc. etc.
Dalam hal ini, perubahan yang dimaksud adalah dari employee menjadi retired person, orang pensiunan. Sesungguhnya, masa pension, berhenti dari pekerjaan, merupakan suatu tantangan sekaligus juga kesempatan atau peluang untuk melakukan hal-hal baru. Saatnya untuk menikmati waktu luang yang banyak, guna melakukan sesuatu yang lain, melakukan kegiatan baru, dengan program yang baru.
Dalam koteks berikutnya perubahan bisa terjadi dalam segala hal, anak-anak semakin dewasa, semakin memerlukan biaya untuk pendidikannya, perlu bimbingan dan nasehat. Karena itu perlu diantisipasi dengan rajin menabung, memperhatikan perilaku dan pergaulannya, diberi pengarahan agar tidak salah jalan.
Bagi pegawai, pada saatnya tentu akan pension, atau kemungkinan PHK, bagi pengusaha juga ada kemungkinan penghasilannya menurun. Karena itu perlu diantisipasi dengan tabungan atau investasi, dan mengamati tiap ada perubahan, agar dapat segera menyesuaikannya. Membuat rencana keuangan yang baik, agar dana dan daya dapat digunakan secara efisien dan efektif.
Orang sudah tentu akan semakin tua, semakin merosot kesehatan dan kecakapannya, karena itu perlu ada dana hari tua, asuransi kesehatan, dan mampu menyesuaikan diri secara cepat dengan perubahan, serta dapat menikmati perubahan. Dan sebagainya, dan seterusnya, intinya adalah bahwa perubahan itu pasti terjadi. Nothing in the world is more durable than change, tidak ada di dunia ini yang lebih kekal daripada perubahan. Karena itu orang harus dapat mensiasati perubahan dengan cara yang cerdas*****
Technorati Tags: menyikapi perubahan
No comments:
Post a Comment